Berkat kemajuan teknologi dan makin gencarnya persaingan, kini air kemasan tidak cukup diberi label ”air dari sumber mata air pegunungan” tapi mulai diberi embel-embel “air beroksigen”. Hal ini karena oksigen yang kita hirup sehari-hari melalui udara pernafasan ternyata menurut penelitian para ahli tinggal setengahnya dari masa dulu. Kadar oksigen pada jaman dahulu berkisar 38-50%, Sekarang ini kadar oksigen di atmosfer bumi tinggal 17-21 %, (yang bisa anda jumpai di daerah-daerah yang terkenal bersih dari cemaran) dan khususnya di kota-kota besar dan daerah industri kadar oksigen turun hingga 10-15 %. Padahal tubuh manusia tidak didesain di lingkungan yang kekurangan oksigen. Dalam ukuran menit, tanpa kehadirannya kita menyandang gelar “almarhum”. Sel-sel otak mulai mati apabila tidak mendapatkan oksigen dalam waktu 6 menit.
Sebagai catatan Tempo interaktif (16/12/2004) dan Kompas (23/11/2005) pernah melaporkan berdasarkan data Indeks Standar Polutan Udara (ISPU) bahwa tahun 2002, Jakarta dinyatakan sehat dalam 22 hari, sedangkan untuk tahun 2003, 7 hari dalam setahun, dan untuk tahun 2004, Warga Jakarta hanya 18 hari menikmati udara bersih selama setahun. Bagaimana nasib wilayah lain di negeri ini? Beberapa pantauan memperlihatkan kualitas udaranya sudah pada taraf mengkhawatirkan
Berbeda dengan air, kita dapat memilah-milah mana air yang bersih dan mana air yang kotor. Namun kalau udara yang tercemar masih bisakah kita memilah-milah dan memastikan bahwa udara yang memasuki paru-paru kita bersih dan bukannya kotor atau membuat kita sakit. Sebagian besar dari kita pasti akan menjawab “tidak mungkin atau sulit sekali”.
Kondisi ini makin membuat tawaran “air minum beroksigen” atau alat penghasil minuman beroksigen marak dipasaran dalam berbagai merek, kemasan ataupun ukuran, dan bahkan ada yang menjanjikan manfaat yang terdengar dahsyat, mampu menyembuhkan berbagai penyakit yang secara medis pun terkadang sulit untuk ditangani atau diobati. Bagaimana kebenaran akan klaim produk-produk minuman “beroksigen” tersebut ? Benarkah mereka menyehatkan bagi tubuh kita?
Air Minum Beroksigen & Heksagonal
Air minum beroksigen adalah mirip dengan air minum dalam kemasan lainnya, sumber air minum beroksigen berasal dari tanah, atau mata air yang telah melalui proses pemurnian seperti destilasi atau reverse osmosis. Kemudian di akhir prosesnya di air tersebut ditambahkan dengan oksigen pada tekanan tertentu. Produsen mengatakan air jenis ini dapat mengandung oksigen terlarut hingga 80 ppm ( 0.08 milligram oksigen per mL air) atau sekitar 10 kali lipat dari air biasa, dan ada produsen yang menganjurkan untuk mengkonsumsi 2 botol sehari.
Air minum biasa pada suhu ruangan umumnya mengandung 5-7 ppm oksigen, sementara air minum dari mata air pegunungan dapat mengandung hingga 12 ppm oksigen. Makanya tak heran kalau minum air pegunungan terasa lebih segar dari pada minum air biasa karena kadar oksigen terlarutnya lebih banyak.
Kelemahan dari oksigen yang terlarut dalam minuman beroksigen adalah sangat labil dan mudah terlepas kembali. Terutama jika air tersebut berada dalam kondisi di atas suhu ruang (25-30 derajat celcius), terkena panas, atau sekedar terpapar cahaya. Perlu diketahui kelarutan oksigen akan turun separuh pada suhu 30 C. Makanya produsen menyarankan produk ini disimpan dalam lemari es bersuhu 8 C serta terhindar dari cahaya matahari. Mengingat sifat kelabilan dari oksigen terlarut, dan setelah melewati masa pengiriman, penyimpanan atau saat dipajang hingga ke tangan konsumen, bukan tidak mungkin kadar oksigen terlarut tidak lagi seperti yang didengungkan pihak produsen dan hasilnya kita tidak lebih hanya mendapatkan air kemasan biasa.
Upaya lain untuk mendapatkan air yang lebih dari air biasa adalah dengan mengkonsumsi air heksagonal (segi enam). Air heksagonal, seperti halnya air biasa, molekulnya tersusun dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen (H2O). Yang membedakan air ini dengan air biasa atau air beroksigen adalah formasi kelompok molekul H2O-nya. Kedua atom itu terikat menyerupai huruf "V" bersudut 104,5 derajat. Atom oksigen berada di bagian sudut "V", sedangkan masing-masing atom hidrogen berada di ujung kedua kakinya.
Dalam setetes air terkandung miliaran molekul air. Dalam air biasa, miliaran huruf "V" berjalan dan terus-menerus bergerak tak teratur. Namun, dalam keadaan tertentu molekul-molekul air ini bisa berbaris tertib. Misalnya, dalam keadaan padat seperti es atau salju.
Dalam bentuk es atau salju, secara alamiah molekul-molekul air berbaris rapi. Setiap enam molekul bergandengan lewat ikatan hidrogen, membentuk suatu klaster air yang berstruktur cincin segi enam (heksagonal).
Karena segi enam, antara enam molekul itu terdapat sebuah ruang kosong, yang ukurannya lebih besar dari ukuran molekul air itu sendiri. Di ruang inilah molekul oksigen terikat tidak bisa meloloskan diri. Karenanya, struktur air heksagonal mengandung lebih banyak oksigen.
Secara alamiah, struktur heksagonal itu bisa terbentuk secara spontan misalnya pada daerah berhawa sejuk di pegunungan atau air es dan sangat sulit dijumpai di daerah panas dengan polusi di mana-mana. Tapi dengan kemajuan teknologi, struktur heksagonal itu ternyata bisa direkasaya. Meski tidak dingin atau beku, molekul air bisa "dipaksa" bergandengan dengan bantuan kekuatan medan magnet dan sinar inframerah, sehingga membentuk struktur heksagonal.
Namun, daya paksa ini punya keterbatasan. Jika suhu air dinaikkan, molekul-molekul air itu mendapat energi untuk melawan. Akibatnya, struktur heksagonal terurai. Air heksagonal pun berubah menjadi air biasa. Oksigen yang semula terjebak, akan terlepas kembali.
Karena ikatannya labil karena pengaruh kenaikan suhu, sebagian produsen menyarankan, air heksagonal diminum kurang dari 20 menit sejak disiapkan. Bila ada iklan atau pemasar yang mengatakan air jenis ini dapat disiapkan dalam bentuk hangat , untuk memasak atau membuat susu bayi, anda perlu mempertanyakan logika apa yang mereka pakai ? Minuman beroksigen atau air heksagonal kalau dipanaskan, pasti oksigennya akan terlepas.
Selain karena faktor kelabilan tersebut , pakar gizi seperti Prof. dr. Waluyo Soerjodibroto, Msc, PhD, SpG(K) dari UI, Dr. dr. Septilia Inawati Wanandi dari bag. biokimia dan biologi molekular, FKUI, Dr. Ir Rimbawan dari GMSK, IPB dan Dr. Bambang Ariwahjoedi, M.Sc.Tech, dari FMIPA, ITB seperti yang dikutip diberbagai media, masih meragukan manfaat dari kedua jenis minuman tersebut. Walau air beroksigen atau heksagonal diminum dalam suhu normal, potensi oksigen terlepas tetap besar. Suhu tubuh normal manusia, sekitar 37 C, hal ini memungkinkan oksigen yang terlarut tetap terlepas ketika memasuki tubuh. Masih menurut mereka, manfaat keduanya sejauh ini belum terbukti secara ilmiah ataupun klinis. Bisa jadi mereka yang mendapatkan manfaat karena adanya perubahan kebiasaan minum air. Bukan hanya air beroksigen/ heksagonal, minum banyak air biasapun asal ginjalnya tak terganggu, bermanfaat bagi kesehatan. Selama ini peminum air beroksigen dan heksagonal tersugesti dari pengakuan sepihak produsen, atau cerita-cerita dari pemakainya. Mereka juga menambahkan, bila oksigen yang masuk ketubuh dalam jumlah besar secara serentak bisa jadi menciptakan lahan radikal bebas baru yang justru merusak sel-sel tubuh.
Secara kasat mata, penampilan air beroksigen tinggi atau air heksagonal tak jauh berbeda dengan air mnum dalam kemasan, untuk mengetahui perbedaanya membutuhkan uji oksigen terlarut dan untuk membuktikan adanya struktur heksagonal membutuhkan alat canggih seperti nuclear magnetic resonance (NMR). Tidak salah, jika anda ingin mencoba khasiat kedua jenis produk tersebut tapi yakinkah anda akan mendapatkan apa yang anda harapkan?
Produk Penyedia Oksigen
Teknologi terus berkembang, sesuatu yang tidak mungkin sekarang bisa diwujudkan. Ada cara lain untuk mendapatkan kecukupan oksigen yaitu dengan mengkonsumsi produk yang dapat menghasilkan oksigen. Didalam kemasannya produk tersebut hampir tidak mengandung oksigen, jadi anda tidak perlu khawatir kehilangan oksigen selama masa penyimpanan produk, tapi begitu diteteskan di air atau dikonsumsi , produk ini berkemampuan melepaskan oksigen secara bertahap sebagai hasil pemecahan molekul air sehingga cara ini dapat mempertahankan tingkatan oksigen yang stabil di dalam sel. Pelepasan oksigen yang bertahap memungkinkan produk ini tidak menghasilkan radikal bebas baru, justru produk ini disamping sebagai penghasil oksigen juga dikenal sebagai pengusir radikal bebas (berfungsi sebagai antioksidan kuat). Hasil pengamatan dengan “live blood analysis (LBA*)” menunjukan pemakaian rutin produk ini dapat memperbaiki kualitas sel darah yang rusak akibat radikal bebas. *LBA adalah suatu prosedur kualitatif yang dapat melihat kondisi sel darah melalui sebuah mikroskop dengan pembesaran tertentu sehingga kualitas darah, pengaruh radikal bebas, kecukupan oksigen , zat gizi dan ketidakseimbangan lainnya dapat terlihat jelas.
Produk ini, telah melewati uji lab, uji secara in vivo maupun uji praklinis, yang hasilnya dapat diakses lewat websitenya.
Hasil uji lab, memperlihatkan bahwa produk ini dapat menghasilkan oksigen terlarut berlipat ganda dibanding minuman beroksigen yang ada dipasaran. Dari sisi ekonomis, biaya yang dikeluarkan untuk pemakaian produk ini selama satu bulanpun tidak terpaut jauh harganya dibanding dengan minuman beroksigen yang ada dipasaran namun produk ini memberikan elemen-elemen penting lainnya yang dibutuhkan tubuh disamping memberikan oksigen. Hasil lab lain menunjukkan bahwa produk ini mampu menciptakan suasana yang membuat mikroba patogen penyebab infeksi & penyakit tidak dapat berkembang.
Perbandingan produk Hydroxygen Plus dengan minuman beroksigen
Jenis Produk : Hydroxygen Plus (HP)
Jumlah oksigen terlarut (ppm ) : 14 tetes HP pada 45 menit pertama menghasilkan 8.8 mg/mL = 8800 ppm, atau per sajinya (7 tetes) = 4400 ppm
Harga : 1 botol Rp. 375.000 = 90 sajian. Per saji (7 tetes) = Rp. 375.000 : 90 = Rp. 4200
1 botol (350 cc) = 1 sajian = Rp. 4.000
Kandungan : Oksigen terlarut, asam amino, prebiotik, enzim, mineral & trace mineral,
Hanya Oksigen terlarut
Kestabilan oksigen yang dihasilkan :Tidak terpengaruh perubahan iklim & penyimpanan
Kemasan : Praktis 1 botol 29 cc untuk 1 bulan, bisa dibawa kemana saja.
Pengamatan dengan LBA : Terlihat perbaikan kualitas sel darah dalam 2 minggu.
Gejala detoksifikasi : Ada
Jenis Produk : Minuman beroksigen
Jumlah oksigen terlarut (ppm ) : Saat baru lepas produksi per saji (1-2 botol) = 80 ppm
Harga : 1 botol (350 cc) = 1 sajian = Rp. 4.000
Kandungan : Hanya Oksigen terlarut
Kestabilan oksigen yang dihasilkan : Terpengaruh oleh iklim & waktu atau kondisi penyimpanan/persiapan
Kemasan : Tidak praktis, 1 bulan membutuhkan 30-60 botol @ 350-375 cc
Pengamatan dengan LBA : Tidak terlihat
Gejala detoksifikasi : Tidak ada
Hasil uji secara in vivo memperlihatkan bahwa produk ini mampu mengurangi pembentukan plak penyebab penyumbatan pembuluh darah secara signifikan. Penyumbatan pembuluh darah dapat memicu terjadinya penyakit kardiovaskular, stroke atau kegagalan organ lain seperti ginjal karena organ-organ tersebut tidak mampu mendapat nutrisi yang dibutuhkan. Sedang uji praklinisnya memperlihatkan bahwa produk ini memperbaiki profil lemak pada sejumlah pasien sehingga mengurangi resiko penyakit kardiovaskular.
Secara manfaat, produk ini telah dirasakan manfaatnya oleh jutaan orang didunia baik mereka yang sedang mengharap peningkatan kesehatan ataupun bagi mereka yang mengharap kesembuhan dari penyakit. Efektifitas produk ini selain dirasakan secara subjektif, bisa juga dilihat secara objektif dengan melihat hasil lab ataupun hasil live blood analysis. Melalui analisa LBA, anda akan melihat perbedaan yang berarti setelah menggunakan Hydroxygen Plus 2-3 minggu. Mereka juga melaporkan adanya reaksi detoksifikasi (pembuangan sampah tubuh) yang umumnya terjadi di awal penggunaan, suatu reaksi positif karena tubuh anda perlu mengeluarkan substansi merugikan yang telah mengisi sel-sel tubuh anda sebelum dapat membangunnya kembali, dengan gejala seperti sering buang air kecil, BAB lebih sering dari biasa, diare ringan, berkeringat lebih banyak dan rasa mengantuk.
Bahkan Ed Mc Cabe, yang dikenal sebagai “Mr. Oxygen” dalam bukunya Flood Your Body with Oxygen merekomendasikan dan melaporkan efektifitas penggunaan produk ini pada kasus-kasus AIDS, asma, alergi, diabetes, arthritis, gagal jantung, stroke, dll.
Berbeda dengan minuman beroksigen yang ada dipasaran yang berisi air dan oksigen murni, produk ini dilengkapi enzim-enzim, asam amino, prebiotik, dan spektrum luas trace mineral yang merupakan elemen dasar yang dibutuhkan tubuh. Bila anda tertarik ingin mencoba produk ini, hanya ada satu produk yang sudah mendapatkan paten internasional yakni Hydroxygen Plus. Silahkan mencoba. (dari berbagai sumber)