Jumat, 24 Agustus 2007

JANGANLAH SAKIT - SAKIT ITU MAHAL !


Sakit itu Mahal

CHRISYE. Siapa tak kenal penyanyi yang satu ini. Bapak dari empat anak ini, pada malam 19 Juli 2005, mendadak dilarikan ke UGD sebuah RS swasta di Jakarta, karena saat itu kondisi Chrisye sangat menurun akibat sesak napas yang sangat berat. Tim dokter yang merawatnya selama 13 hari kemudian memberikan berbagai analisa dimana salah satu di antaranya mencurigai adanya kanker pada paru-paru. Untuk mencari data yang akurat, keluarga memindahkan Chrisye ke RS di luar negeri, yang memiliki alat deteksi yang belum dimiliki oleh RS di Indonesia. Chrisye dirawat di RS di luar negeri sejak 31 Juli, dan pada 1 Agustus tim dokter di sana menyatakan Chrisye menderita kanker paru stadium lanjut (IV), disamping iritasi saraf tulang belakang yang telah menimbulkan nyeri berkepanjangan. Bagi keluarga, peristiwa yang dialami Chrisye begitu cepat terjadi dan dirasakan sangat berat, disamping keharusan menjalani pengobatan yang rumit. Menurut keluarganya, selama beberapa minggu dirawat, biaya pengobatan yang dikeluarkan tidak tanggung-tanggung yaitu telah mencapai Rp 1 miliar, dan yang telah dikeluarkanpun ternyata masih belum mencukupi untuk pengobatan lanjutan, yang membutuhkan biaya lebih besar lagi, dan beruntunglah Chriyse yang mempunyai banyak teman untuk memprakasai pagelaran malam dana guna membantu meringankan kondisi keuangannya.


Bayangkan kalau yang dialami Chrisye dialami juga oleh anda atau keluarga anda? Dengan biaya yang sedemikian tinggi, apakah Anda memiliki kemudahan seperti halnya Chrisye yang didapat melalui bantuan koleganya? Taruhlah Anda mengandalkan perlindungan proteksi dari polis yang anda miliki, namun apakah anda yakin dapat mencukupi kebutuhan anda terutama dengan begitu banyaknya batasan yang dibuat sehingga kepentingan perusahaan penjual proteksi terlindungi walaupun anda memiliki beberapa polis sekalipun? Belum lagi ditambah dengan hilangnya waktu produktif anda. Hal ini akan semakin memperburuk keadaan yang sudah tidak berjalan sesuai harapan.


Sakit memang mahal! Semakin lama sakit akan semakin mahal. Betapa tidak, seseorang yang memiliki harta, kekayaan, ketenaran, pangkat dan jabatan tidak lagi dapat menikmati hasil kerja kerasnya selama ini oleh karena keluhan penyakit yang dideritanya. Harta yang telah diperoleh tidak lagi dapat dinikmati oleh karena tubuhnya tidak lagi dapat menerima dan memproses sebagaimana mestinya. Biaya yang telah dikeluarkan untuk pengobatan tidaklah sedikit mengingat pelayanan pengobatan dewasa ini semakin tidak terbebas dari kemajuan teknologi dan industrialisasi, sampai pada rayuan produsen obat kepada dokter, yang berujung pada si sakit menyerah pada pilihan dokter. Berbagai upaya ditempuh, namun penyakitpun masih tetap bersarang di tubuh. Menyedihkan memang...


Sayangnya secara sadar atau tidak, seringkali kita lebih memilih jalan yang berujung pada sakit. Kita tidak menghargai betapa pentingnya menjaga kesehatan ketika kesehatan itu masih dimiliki, namun ketika jatuh sakit barulah kita merasa betapa berharganya arti dari sebuah kesehatan.
Adalah Ebet Kadarusman (presenter kawakan), yang dikutip dari tabloid Bintang Indonesia, setengah tahun sebelumnya, didiagnosa adiknya yang juga seorang dokter, terkena hipertensi. Tapi dia mengabaikan semuanya. Tetap sibuk sana-sini dan jarang memperhatikan kualitas makanan dan waktu istirahat. Hingga suatu saat tangan dan kakinya terasa kesemutan dan pingsan, terkena serangan stroke saat tengah mengisi acara off air pertengahan tahun 2001. Setelah stroke yang menjeratnya, Ebet mulai menyadari pentingnya kesehatan dan mulai menerapkan pola hidup sehat secara ketat. Demikian juga dengan Chrisye, seperti yang dikutip dari tabloid Nova, dia sekarang mencoba apa saja agar tidak terbuai dengan sakit. Dia mengikuti kemoterapi yang menurutnya sakit luar biasa. Tapi ketika mengingat keluarga, anak-anak dan istri tercinta, rasa sakit yang teramat sangat itu bisa dilupakannnya. "Saya adalah bapak dari mereka, yang masih harus berjuang semaksimal mungkin. Saya harus sembuh, agar saya bisa memberikan yang terbaik bagi mereka " Ujarnya.

Tubuh kita memberikan peringatan, namun kita mengabaikannya ...

Kita sering mendengar seseorang yang mengeluh bahwa ia tidak bisa menghentikan kebiasaannya untuk mengkonsumsi makanan yang manis-manis. Melihat kue, gula, permen rasanya ingin langsung ditelannya. Kita juga sering mendengar seseorang yang merasa kesulitan memusatkan perhatian saat membaca, hilang ingatan sesaat, lupa terhadap sesuatu yang sederhana padahal sebelumnya tidak pernah lupa. Guru-guru atau para orang tua melaporkan kalau anak-anak atau siswanya mengalami kesulitan didalam berkonsentrasi dan belajar. Mereka tidak bisa diam (hiperaktif), atau sering membuat kekacuan di kelas.

Banyak orang merasa lelah sepanjang waktu walaupun sudah cukup istirahat, energi yang dahulu dimiliki sekarang mulai menurun, mengalami kesulitan tidur walaupun tubuhnya sudah demikian lelah, waktu tidur hanya berlangsung dua atau tiga jam saja dan terus tersadar kembali, dan tidak dapat tidur nyenyak lagi untuk jam-jam berikutnya.

Banyak orang menjadi tergantung dengan antacid untuk mengatasi masalah gangguan pencernaan kronisnya. Mereka tidak mampu mencerna makanan dengan nikmat. Mereka mengatakan merasa kelaparan lagi padahal baru saja mengkonsumsi makanan dalam porsi besar, atau mereka berusaha mencari makanan untuk dimakan padahal perut tidak lapar.

Banyak orang mengeluh mengapa pikirannya menjadi kacau, sebentar mereka merasa dapat mengatasi tantangan hidupnya sebentar kemudian mereka menjadi frustasi, hidup seakan tak berarti. Mereka melaporkan tiba-tiba kehilangan emosi untuk masalah yang kecil sekalipun. Para suami atau istri menjadi sensitif sehingga menumpahkan amarahnya pada orang-orang dekat disekitarnya, demikian pula dengan gangguan menstruasi tidak lancar, sakit, atau tiba-tiba berhenti pada para wanita.

Gejala atau kondisi-kondisi tersebut sebenarnya merupakan peringatan tubuh akan adanya sesuatu hal yang tidak beres didalam tubuh kita yang perlu dengan segera ditangani. Tubuh ini seolah-olah berusaha mengatakan ” Dengarkan aku , Periksalah aku, Tolonglah aku”. Tapi sayangnya seringkali kita mengabaikannya begitu saja, atau kalaupun anda berusaha mendiskusikannya ke praktisi kesehatan keluarga anda, mungkin praktisi kesehatan anda mengatakan " Ya, itu hal yang umum atau biasa". Perkataan mereka menentramkan hati anda bahwa tidak ada sesuatupun yang perlu dirisaukan, nanti juga akan hilang sendiri atau bahkan mereka mengatakan itu hanya stress saja. Kondisi ini sesungguhnya adalah peringatan awal yang diberikan oleh tubuh kita akan adanya bahaya yang lebih besar lagi yang tersembunyi didalam tubuh seperti fenoma gunung es yang terapung diatas permukaan air yaitu penyakit kronis.

Mengapa kita bisa sakit..

Sakit bukanlah takdir. Sakit adalah akibat dari perbuatan kita yang mengabaikan keluhan tubuh. Tidak ada orang yang serta merta atau tiba-tiba terkena kanker payudara stadium 4, peringatan atau keluhan tubuh sudah ada tapi diabaikan hingga terjadilah kanker stadium lanjut. Tubuh mengeluh karena tubuh yang terdiri dari trilyunan sel sebagai unit terkecil tubuh anda, tidak diberikan bahan-bahan yang baik untuk proses pembangunan, regenerasi ataupun pertahanan. Tahukah anda sel-sel di mulut anda diperbaiki atau diganti setiap kali anda habis makan, sel-sel di dinding usus anda diperbaiki atau diganti setiap 2-3 hari sekali, dan sel-sel pada organ hati, jantung, pankreas diperbaiki atau diganti secara lengkap 3 bulan sekali dan dibutuhkan waktu 11 bulan agar sel-sel tubuh diperbaharui seluruhnya. Bayangkan kalau mereka tidak mendapatkan bahan baku untuk memperbaiki atau mengganti sel-sel yang rusak, sel-sel anda tidak dapat melakukan fungsinya sebagai mana mestinya. Sebagai contoh kalau sel-sel di pencernaan anda rusak atau regenerasinya tidak lengkap, maka enzim yang dihasilkan tidak sempurna, dan makanan yang anda makan tidak tercerna atau terserap dengan baik, dimana hal ini dapat menimbulkan gejala kembung, kurang gizi, lelah dan menurunnya sistem pertahanan tubuh anda didalam melawan infeksi atau penyakit.

Apa yang perlu saya lakukan untuk sembuh

Jawabannya: tubuh kita memiliki kemampuan untuk dapat menyembuhkan sendiri segala masalah yang ada jika diberikan nutrisi seperti oksigen, mineral, asam amino, vitamin, enzim dan zat gizi lainnya disamping faktor lainnya yang tidak kalah pentingnya seperti air minum & istirahat yang cukup, sinar matahari, olah raga & pikiran yang sehat. Setiap sel yang terdapat didalam tubuh kita telah diprogram untuk dapat memperbaiki kerusakan ataupun memperbanyak diri, bahkan memiliki kemampuan untuk membuang sel yang tidak baik serta menggantikannya dengan sel baru sesuai dengan cetak biru yang terdapat di dalam DNA.

Keterkaitan yang erat antara peran nutrisi didalam memperbaiki kinerja tubuh bukan lagi merupakan hal baru didalam dunia medis saat ini, bahkan para ahli pun menekankan pentingnya peran nutrisi didalam membangun sistem pertahanan tubuh disamping berperan didalam menghancurkan benteng perlindungan virus yang berupa lapisan protein sehingga antigen yang tersembunyi didalamnya dapat di deteksi oleh sistem pertahanan tubuh.

Lalu apa yang anda butuhkan berikutnya adalah kesabaran karena sekarang tubuh anda memerlukan waktu untuk mulai membersihkan sampah tubuh yang telah tersimpan selama ini dan membangunnya kembali. Kerusakan yang telah terjadi tidak pernah terjadi dalam waktu singkat melainkan melalui sebuah proses yang panjang dan ketika tubuh anda mulai memperbaikinya anda pun memerlukan waktu. Mudah-mudahan tubuh anda belum melewati ambang batas "apapun yang diberikan tidak lagi diresponi oleh tubuh"


Tidak ada komentar: